Willkommen…zu meiner Website

Archive for Agustus 2008

”..aku menulis dalam bahasa yang meniadakanku…” Demikian Adonis membuka esainya ”an-Nās al-Qur’ānī wa Āfāq al-Kitābah”. Lugas dan ”menggigit.” Sekilas tampak seperti tak memiliki hubungan sama sekali dengan judulnya yang maksudnya ”Teks Qurani dan Cakrawala Penulisan”. Apakah bahasa merupakan kekuatan, suatu daya yang mampu menekan dan mendorong, yang mewujudkan dan meniadakan?

Kajian mengenai bahasa sebagai kekuatan tentunya bukan kajian baru dalam filsafat. Kajian ini telah banyak menarik perhatian sejak dipergunakannya perangkat teknis konseptual yang bernama discourse. Apa yang kita sebut wacana merujuk pada wilayah operasional dari praktek-praktek penundukan dan penguasaa, ada peran kekuatan dan kekuasaan di sana. Di sinilah kita kemudian mengenal istilah analisis politik wacana.

Namun, analisis politik wacana tidak mengakar pada asal-usul ontologis linguistiknya. Padahal di level inilah perjumpaan eksistensial antara manusia dan bahasa itu terjadi. Tak heran jika dari basis pemikiran dan kegelisahan ini, gaya bahasa dan makna puitik karya-karya Adonis sangat memukau dan menghadirkan semesta kemungkinan yang tanpa penyudahan Baca entri selengkapnya »

Kenapa engkau diam saja? Karena bahasa tak memberiku ruang untuk menampung sekeping tanda tanya…

Kenapa kau lebih suka baca buku daripada mendengar seseorang bicara? Karena buku mengajakku bicara dengan diamnya, sementara orang lain menyuruhku diam ketika ia bicara…

Kenapa kau membuat orang lain marah dengan acuhmu? Karena aku sedang meraba diriku sendiri, sementara mereka sibuk meraba orang lain dan menelanjangiku…

Kenapa kau marah? Karena aku sedang belajar bagaimana marah tanpa menyalahkan yang salah

Kenapa kau marah dengan cara seperti itu? Karena marah dengan menyalahkan yang salah bukanlah hasil pembalajaran, melainkan dipaksakan…

Kenapa kau seperti anak kecil? Karena mereka tak punya beban apa-apa di kepalanya dan matanya belum buta warna…

Kenapa kau tak mau kembali pada masa lalu? Karena masa lalu telah ikhlas memberiku sesuatu, sementara saat ini aku harus menemukan yang baru, sedangkan masa depan seluas laut biru…

Kenapa kau takut pada ketinggian? Karena ketinggian hampir sama dengan kecantikan, membuat kita memandang diri layak sebagai pemiliknya…

Kenapa kau memandang keduanya sama saja? Karena keduanya membuat kita rakus tanpa mau mengakuinya…

Kenapa kau benci orang-orang sombong? Karena menghadapi mereka seperti menghadapi gundukan sampah yang menyebarkan amis bangkai…

Kenapa kau benci orang-orang munafik? Karena menghadapi mereka seperti menghadapi pedagang culas yang menyembunyikan cacat dagangannya…

hhhmmmm...

hhhmmmm...

Salam alaikum…

Saya baca tulisan Bro dalam dua judul “Esai: Adonis dan Übermensch Kebudayaan” dan “Kebangkitan Arab: Dalam Kedigdayaan Sastra”, sangat menarik. Tulisan itu seperti lukisan tentang seorang juru kampanye kebebasan manusia. Tulisan (atau lukisan) Bro itu menarik perhatian setelah sebelumnya saya membaca dua jilid karya terjemahan Indonesia yang terbitan LKiS itu, juga tentang orang yang sama, meski dalam kapasitasnya sebagai seorang pemikir/sarjana.

Saya mulai meraba-raba, apa hubungannya agama dengan sastra, dalam rentangan masa lalu-masa kini juga masa mendatang. Dr. Abd. Malik mengakui Adonis orang pertama yang menolak tesis Jurjani: ad-Dīnu bimu’zalin ‘an al-Syi’r, agama terpisah dari puisi. Dia terhitung unik karena memadukan metode analisis sastra dengan analisis pemikiran/wacana, dalam kapasitasnya sebagai penyair.(lih. Esai ”Falsafatul Ittibā’ wal Ibdā’ ’Inda Adūnis”) Baca entri selengkapnya »

so what...?

so what...?

Aku mengikuti fenomena riuh-rendahnya para artis hijrah ke dunia ’antah berantah’ (politik), asyik dan menggelisahkan… Kau tahu betul, politik dan dunia showbiz itu beda jauh…jauh sekali ’kan? Tapi ada persamaannya juga: kedua peran itu sama-sama berkaitan dengan publik, dengan orang banyak.

Orang banyak/khalayak umum kenal dengan figur artis sebagai penghibur. Politisi juga. Orang banyak berurusan dengannya karena mereka titip aspirasi: titip cita-cita untuk diperjuangkan sampai (kalau perlu) ’berdarah-darah’. Konon….itu konon…

Artis punya massa, punya deretan bahkan jubelan fans. Slank punya ’umat’ slankers, Dewa punya ’Baladewa’. Itu band. Kalau artis individu, ada juga. Orang seringkali dihadapkan pada berita tentang persengketaan antara artis yang satu dengan artis lain: oleh berita infotainment, kita disuruh memilih ’ndukung yang mana. Waduwww… Baca entri selengkapnya »

oh indahnya...damainya...cantiknya...oh!what a great my world...

oh indahnya...damainya...cantiknya...oh!what a great my world...

bitte .. lösen die Attribute

bitte .. lösen die Attribute

Apa yang bisa kita lihat ketika menemukan sosok-sosok aneh dan nyeleneh di era-era klasik? Dari dulu sampai kini, kenyelenehan selalu menarik perhatian kita. Bukan karena minta diperhatikan, ’caper’, tapi mereka memang memiliki keunikan yang berbeda dengan ukuran lumrah orang kebanyakan. Mereka adalah sufi-sufi aneh semisal al-Hallaj, Dzun Nun al-Mishri, Bahlul, Abu Yazid al-Busthami dan masih banyak lagi.

Saking nyleneh dan kontroversialnya mereka, sampai dicap ’tidak waras’ dan mengganggu ’ketertiban’ pemahaman konvensional. Logika yang mereka bangun dan pergunakan bukanlah logika biasa. Baca entri selengkapnya »

Setiap kali berpidato di hadapan rakyatnya, Umar ibn Abdul Aziz selalu menyampaikan muqaddimah seperti ini:

Ich will der Freiheit...

Ich will der Freiheit...

Innamā khuliqtum lil ābad…lakinnakum tantaqilūna min dārin ilā darin

”Sesungguhnya kalian diciptakan untuk keabadian, hanya saja kalian harus perlu pindah-pindah dari satu dunia ke dunia lain.”

Barangkali dalam sejarah peradaban Islam-Arab, hanya dia sosok pemimpin politik yang sekaligus filosof, seorang aristokrat yang merasa ”terpaksa” ketika diangkat sebagai maharaja dinasti Umayyah di Damaskus.

Ya, manusia memiliki wajah ganda: wajah duniawi dan wajah ilahi. Keberadaan kita sebagai yang mendunia, adalah manifestasi dari wajah duniawi. Sedangkan yang kedua, merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam proses mengadanya. Benar yang dikatakan Umar ibn Abd Aziz (RA.): bahwa kita diciptakan abadi. Atau jangan-jangan kita tak pernah diciptakan (oleh siapapun?)

Baca entri selengkapnya »


Laman

und zeit…ist mein geist

Agustus 2008
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

aku ingin membaca Logos yang Tuhan titipkan padamu, Waktu….